Oleh: Pocoraga
Images may be subject to copyright |
Dikesunyian yang pekat
Gemuruh rindu ibu mengalahkan deru
ombak lautan
Bisik doanya menembus setiap materi jagat raya
Meledak bagai halilintar diangkasa.
Ingatan masa kecil, saat menari
riang diketek dahan membawaku pada bau lapuk akar beringin dipinggir kali
Tiap kali kaki menghujam air dari
atas pohon
Ketakutan larut dalam senyumnya
Seperti biasa dimasa kecilku
Kami melayang dan menari bersama
kibasan ekor kuda
Meraih bukit demi bukit
Melahap gunung gemunung dengan
netra
Tiada kegelisahan saat wajah ibu
selalu menunggu dipintu istana bamboo kami
Tak terhitung waktu aku
mengecewakanya
Jauh darinya, sungguh tersiksa
Mejabunadar, 7 Juli 2017
Margasiswa III-Jaktim
Posting Komentar